cinta itu terletak d sudut bibirnya yang mulai mengeriput.
untaian kata rindu, harapan, kasih..keluar bagaikan untaian permata yang selalu bersinar ,
meski kegelapan datang menyapa ku.
matanya yg layu tapi tegas seperti elang, membuat amarah ku hilang seketika.
aku menjadi lunak dan terdiam.
mengharapkan belaian tatapan yang menghanyutkan.
suaranya seperti angin surga yang menghangatkanku...
membuatku terlena, seakan ingin hidup selamanya...
jiwaku hadir karena kerelaan jiwanya
tangis ku hadir karena jeritan tangisnya
senyum ku hadir karena kebahagiaannya
entahlah..
mengapa ia begitu rela menghadirkanku ke dunia yang begitu fana
mengapa ia begitu berani menukar jiwanya agar aku ada
mengapa ia begitu tabah mengajarkanku mencari cahaya
padahal ia tahu..
aku mungkin tak seperti yang d harapkannya
dosa itu ada..dan aku menyesal..sangat menyesal
sempat ku iris hatinya
sempat ku sakiti jiwanya
sempat ku jatuhkan air matanya
itulah kebodohanku
tapi ia tak pernah kecewa, bahkan ia merangkulku untuk kembali .
mengikuti langkahnya menuju cahaya.
Tuhan
nafasku ku kini berhembus untuk mendoakanya
cita ku hanya untuk membahagiakannya
raga ku akan menopang hari tuanya...
cintaku akan membuat dia selalu hidup..
meski di sekelilingnya begitu fana.
No comments:
Post a Comment